Bara Api: Komunitas Peduli Pendidikan Anak Jalanan

Komunitas merupakan wadah kreatif bagi anak muda yang mendiami sebuah wilayah. Komunitas sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan suatu wilayah dan dapat menjadikan suatu Bara Api: Komunitas Peduli Pendidikan Anak Jalanan
wilayah menjadi kota yang kreatif dan atraktif. Suatu kota yang memiliki banyak komunitas dapat dianggap sebagai kota yang ramah bagi perkembangan kreatifitas anak muda. Jambi sendiri telah banyak melahirkan beberapa komunitas, baik yang berbasis hobi, seni, teknologi maupun sosial. Salah satu dari komunitas-komunitas yang lahir di Jambi yaitu Komunitas Bara Api.


Komunitas Bara Api yang lahir pada tanggal 10 November 2013 ini merupakan komunitas sosial yang bergerak di bidang pendidikan. Lahir di tengah Kota Jambi, komunitas ini berusaha membantu pendidikan anak-anak jalanan dan pra-sejahtera untuk bisa meneruskan pendidikan yang lebih baik.  Bara Api merupakan sebuah singkatan yang berarti Bersama Rangkul Anak Bermimpi.  Lahirnya komunitas ini merupakan gagasan dari Suci Utami Armand dan 5 orang temannya yakni Aswandi Pratama, Repblicha Astriyadi, Heri Nauli, Dery Agustina, dan Shinta Novia Astari.

Bara Api menjadi jawaban atas keresahan akan banyaknya anak-anak jalanan dan anak pra-sejahtera yang putus sekolah. Mereka memilih untuk bekerja di jalanan ketimbang belajar, hal ini lagi-lagi karena faktor ekonomi yang mengharuskan mereka bekerja agar  menghasilkan uang. Berlandaskan hal itu, Suci dan teman-teman berinisiatif membantu anak-anak tersebut melalui pendidikan. Suci percaya bahwa dengan pendidikanlah anak-anak tersebut dapat melangsungkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Sudah sepatutnya pendidikan menjadi hak bagi semua anak di Indonesia tanpa terkecuali.

Yang membedakan Bara Api dengan komunitas sosial lain yaitu terletak pada fokusnya. Bara Api lebih berfokus pada anak-anak pra-sejahtera yang bekerja di jalanan serta anak-anak yang putus sekolah. Sejauh ini Bara Api telah melakukan bimbingan pengajaran di dua lokasi yang berbeda yaitu di Taman Tanggo Rajo dan Kampung Flores, Sungai Putri.

Selama hampir 3 tahun berdiri, Bara Api telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Contohnya saja melakukan pengajaran di Kampung Flores, Sungai Putri. Banyak rintangan yang harus di hadapi oleh para pembara, sebutan relawan Bara Api.
“Relawan Bara Api, pada awal mula masuk ke Kampung Flores sempat mengalami kendala dalam melakukan pendekatan dengan anak-anak remaja yang putus sekolah. Anak-anak tersebut banyak yang mengonsumsi lem (nge-lem) pada awalnya, bahkan tak jarang ditangkap Satpol PP karena mengamen di jalan, dan relawan juga harus berhadapan dengan pihak berwajib untuk membantu membebaskan anak-anak tersebut. Akan tetapi, selang berjalannya waktu, anak-anak tersebut sudah bisa meninggalkan kebiasaan mengonsumsi lem dan tidak melakukan tindakan kriminal lagi. Bahkan 6 diantara mereka sudah kembali bersekolah,” -Suci, Founder Bara Api.
Komunitas yang bersekrekan di Gang Leong Pare, RT 03 Kelurahan Sungai Putri ini memiliki 4 divisi yaitu 1) Pengajaran Anak; 2) Pengajaran Remaja; 3) Pojok Baca; 4) Dana Usaha. Keempat divisi tersebut memiliki tugas yang berbeda dan saling melengkapi. Divisi Pengajaran Anak bertugas memberikan bimbingan belajar gratis untuk anak-anak di Kampung Flores setiap hari Minggu. Sedangkan Divisi Pengajaran Remaja lebih fokus membantu para remaja agar termotivasi untuk kembali bersekolah. Selanjutnya yaitu Divisi Pojok Baca, tugasnya yaitu mencari donasi buku dan melakukan sirkulasi buku bekerja sama dengan Perpustakaan Kota Jambi. Bara Api sendiri memiliki Taman Baca yang terletak di Kampung Flores, Sungai Putri. Agar semua program Bara Api berjalan, Divisi Dana Usaha lah yang menjadi penyokong divisi-divisi lain dalam hal pendanaan. Divisi ini yang bertugas mencari donasi agar kegiatan Bara Api tetap berlangsung.

Untuk bisa bergabung di Komunitas Bara Api, calon relawan harus mendaftarkan diri pada saat open recruitment yang biasanya diselenggarakan satu tahun sekali. Pada tahun 2016, open recruitment Komunitas Bara Api dilangsungkan pada bulan September. Adapun tahapan yang harus dilalui oleh calon relawan yaitu pengisian form pendaftaran, wawancara dan test psikotes.


Referensi:
http://jambi.tribunnews.com/2016/09/17/mimpi-jadi-yayasan-sosial
http://www.kompasiana.com/hotmiansimalango/tanoto-scholars-association-jambi-dan-para-pembara-berkolaborasi-merangkul-anak-bermimpi_56389982729773af076dc560
https://www.instagram.com/bara_aapi/
Share on Google Plus