Bella Moulina - Sahabat Ilmu Jambi

Aktivitasnya yang sudah akrab dengan dunia pendidikan sedari kecil membuat gadis keturunan Palembang ini menekuni dunia pendidikan dengan sejumlah karya. Baik dari segi pekerjaan sehari - hari hingga aktivitas sosial yang beliau lakukan. Pengalaman beberapa kali terjun ke daerah - daerah di Indonesia hingga diterima sebagai salah satu Pengajar Muda Indonesia Mengajar menjadikan Bella Moulina semakin mantap dalam mengabdikan karyanya dalam bidang pendidikan. Salah satu kontribusi nyata Bella bersama teman - temannya adalah mendirikan Sahabat Ilmu Jambi. Salah satu organisasi yang digerakkan oleh generasi muda Jambi.

Sahabat Ilmu Jambi hadir dengan visi bersama untuk membagikan potensi diri kepada anak - anak yang membutuhkan di Jambi. Tanpa adanya bayaran hingga pujian atau penghargaan, Sahabat Ilmu Jambi tetap eksis hingga kini dengan keiklhasan relawan - relawan di dalamnya. Berikut paparan menarik dari Bella Moulina selaku co-founder Sahabat Ilmu Jambi dan salah satu penggerak pendidikan daerah Jambi.
Logo Sahabat Ilmu Jambi [sumber : Instagram @sahabatilmujbi]

Djendelo: Sebelumnya terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk ngobrol bareng djendelo.com kak Bella. Boleh perkenalan singkat dulu kak, silakan?
Kak Bella: Baik, nama saya Bella Moulina. Sebenarnya saya asli palembang, lahir pada Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) tahunnya 1990. Bersama keluarga merantau ke Jambi, sempat cukup lama di Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur. Kemudian kembali ke Palembang dan kembali lagi ke Kota Jambi hingga akhirnya sekarang berdomisili bersama orang tua di Jambi. Passion saya karena dulu pernah menjadi sukarelawan di salah satu daerah Indonesia (Indonesia Mengajar) adalah membaca dan menulis. Sehingga pekerjaan dan aktivitas yang ditekuni kini pun sama dengan orang tua yaitu di bidang pendidikan. Saat ini saya bekerja sebagai Guru di Yayasan Attaufiq sekaligus diamanahkan untuk program perpustakaan sekolah. Sementara untuk aktivitas lain adalah membantu program Sahabat Ilmu Jambi dan di Kelas Inspirasi I Jambi.

Djendelo: Walah wong kito galo, hehe. Ohya kak Riwayat Pendidikan kak Bella sendiri bisa diceritakan?
Kak Bella: Saya menjalani sekolah dasar di SD N 10 Nipah Panjang hingga SMP N 1 Nipah Panjang. Namun menjelang 6 bulan sebelum kelulusan saya pindah ke SMP N 11 Kota Jambi. Hal yang sama juga saat mengenyam pendidikan SMA di Palembang yang akhirnya pindah ke SMA N 4 Kota Jambi ketika mendekati kelulusan. Kemudian melanjutkan kuliah di FKIP Bahasa Inggris Universitas Jambi.

Djendelo: Baik kak, dalam proses berdirinya Sahabat Ilmu Jambi di mana kakak sendiri adalah founder nya, mungkin bisa dipaparkan kisahnya kak?
Kak Bella: Sebenarnya Sahabat Ilmu Jambi (SIJ) bukan saya sendiri yang mendirikan, tapi lebih tepatnya bersama teman – teman kerja, kuliah ataupun di media sosial yang saya ajak. Salah satu rekan yang ikut mendirikan adalah kak Meila sekaligus teman kerja saya waktu itu di Jambi Express. Diawali oleh keinginan untuk membantu anak – anak kurang beruntung dalam mencari ilmu baik membaca atau menulis. Selain itu postingan ajakan di Facebook ternyata menuai beberapa komentar positif untuk ikut bergabung. Sehingga diadakanlah kopi darat (kopdar) untuk pertama kalinya bagi SIJ di Universitas Jambi yang berlokasi di Telanaipura.

Saat itu hanya berjumlah sekitar 10 orang saja perintis dari Sahabat Ilmu Jambi yang resmi didirikan pada 5 Agustus 2011. Sementara jika di Kelas Inspirasi Jambi saya tidak terlalu membantu banyak karena keterbatasan waktu dan juga tujuan dari kelas inspirasi di mana diharapkan yang menggerakkan adalah orang – orang di luar alumni Indonesia Mengajar.

Djendelo: Untuk kepengurusan SIJ kak?
Kak Bella: Saat ini SIJ dipimpin oleh Muhammad Sopian Mahasiswa IAIN STS Jambi. Seiring perkembangan kepengurusan hingga saat ini SIJ memiliki 4 divisi, ada taman baca, pendampingan, jelajah sekolah (pernah ke SMA N 4, SMA N 5 dan SMA N 6 untuk memberikan motivasi membaca dan menulis serta sharing bersama siswa/i SMA) dan social enterpreneurship (memberdayakan adik asuh membuat kerjainan tangan atau membuat garage sale).

Djendelo: Kemudian kak, untuk realisasi kegiatan Sahabat Ilmu Jambi di lapangan sudah sejauh apa ya kak?
Kak Bella: Awalnya ada sekretariat sekaligus difungsikan sebagai taman baca, pertama di Kotabaru dekat SMA N 6 yang sekarang sudah pindah ke Mayang depan perumahan Villa Kenali. Kemudian untuk pendampingan, saat ini sudah berjalan hingga 4 panti asuhan dan kerjasama dengan sekolah dayung bank sampah. Untuk pendampingan sendiri 1 panti asuhan dilakukan selama 1 periode (1 tahun). Karena keterbatasan relawan sehingga tidak bisa memonitor secara optimal panti asuhan yang telah dilakukan pendampingan di tahun sebelumnya. Hal ini memang karena kegiatan relawan SIJ, no cost for them. Saat ini dari yang awalnya hanya 10 orang relawan sudah berkembang menjadi 100 orang relawan baik tetap ataupun pasif. Kalau dihitung mungkin yang tetap sekitar 20 – 30 an relawan yang tersebar di berbagai divisi di SIJ.

Djendelo: Ohya kak, sekolah dayung bank sampah, mungkin bisa dipaparkan ada kata dayung dan bank sampahnya?
Kak Bella: Itu adalah sekolah yang didirikan oleh seorang ibu yang mana dulunya adalah mantan atlit dayung. Ibu ini memiliki anak yang mengalami keterbatasan sejak lahir sehingga tidak bisa berlama – lama di bawah sinar matahari. Oleh karenanya ibu ini membuat sekolah untuk memfasilitasi ananknya dan membantu lingkungan sekitar. Saat ini SIJ juga bekerjasama dengan dia dalam pendampingan – pendampingan yang dilakukan di sekolah tersebut.

Djendelo: Saat ini SIJ hanya terbatas di Kota Jambi atau ada cabang di Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi yang lain kak?
Kak Bella: Saat ini memang hanya terbatas di Kota Jambi saja, namun rekan kerja saya di Jambi Express yang telah saya sebutkan sebelumnya, kak Meila membuat juga Sahabat Ilmu Sarolangun.

Djendelo: Mantap kak, kemudian untuk slogan SIJ sendiri beserta maknanya kak?
Kak Bella: SIJ memiliki slogan “Menebar Ilmu Membuka Cakrawala” dengan dmakna bahwa kita sama - sama punya ilmu dan potensi sehingga relawan bisa membagikannya ke adik asuh dengan harapan mereka bisa membuka perspektif wawasan baru.

Djendelo: Ohya kak, terkait campur tangan pemerintah selama berjalannya kegiatan SIJ sudah sejauh mana kak?
Kak Bella: Kalau dengan pemerintah, kerjasama terbatas dengan Perpustakaan saja sehingga jika ada acara bisa menggunakan perpustakaan. Selain itu pernah pula ke salah satu dinas namun mendapat tanggapan yang kurang optimal. Sehingga untuk tingkatan lebih lanjut seperti kerjasama dalam bantuan barang atau materi belum terjalin optimal. Karena kita juga dapat berusaha dengan menggunakan dana relawan secara sukarela.

Djendelo: Kalau dari swasta kak?
Kak Bella: Swasta ada, salah satunya Gramedia Jambi yang tempo lalu memberikan bantuan buku. Hal ini juga karena SIJ masuk dalam kategori 10 besar Gramedia Reading Competition.
Program Bank Buku [sumber: infoklasika.print.kompas.com]

Djendelo: Kemudian mungkin bisa diceritakan kendala dan tantangan selama SIJ berjalan kak?
Kak Bella: Sumber daya manusia (SDM), karena cukup sulit untuk mengelola kegiatan yang basisnya volunterism yang tidak mendapatkan apa – apa, misalnya materi selama kegiatan berlangsung. Selain itu dalam membangun komitmen bersama juga diperlukan kerja keras lebih karena tidak semua anggota loya dan memiliki kesamaan visi ke depan.

Djendelo: Lantas bagaimana proses untuk menjadi seorang relawan di SIJ kak?
Kak Bella: Ada seleksi yang dilakukan dari ngobrol atau wawancara secara informal hingga face to face. Namun terkadang saat pelaksanaan hanya bertahan pada beberapa kali kegiatan saja. Padahal sudah bersama – sama mengikuti kegiatan Volunteer Camp di Taman Budaya Jambi, kegiatan rutin bagi anggota baru. Selain itu dilengkapi pula dengan learning and character development  setiap bulan hingga 2 bulan sekali untuk mengembangkan kapasitas diri. Meskipun SIJ sudah terdaftar resmi pada akta notaris , namun kesibukan tiap individu juga dapat menjadi kendala lainnya dalam kegiatan SIJ. Dan juga kendala lazim pada organisasi yaitu ketika tata kelola yang ada di struktur kepengurusan tidak berjalan dengan sinkronisasi yang baik.

Djendelo: Dengan banyaknya tantangan tersebut, untuk menanggulangi dana kebutuhan SIJ, bagaimana cara yang dilakukan sejauh ini kak?
Kak Bella: Awalnya kita iuran sukarela, namun seiring perkembangan waktu dan karena teman – teman di SIJ sudah kreatif pula dalam mencari dana sehingga banyak cara antara lain, garage sale, fundraising, dana hibah (contohnya dana hibah yang saya terima ketika kegiatan Parlemen Muda Indonesia Future Leaders dan dana hibah Ashoka Young Changemakers) dan beberapa donatur tidak tetap SIJ.

Djendelo: Ohya selama ini yang menjadi Inspirasi kak Bella dalam berkarya?
Kak Bella: Orang tua, karena pertama kali diasuh serta diberi buku dan ilmu oleh orang tua. Padahal waktu itu tinggal di daerah sehingga untuk mendapatkan buku yang dibeli harus dikirimkan dari kota terlebih dahulu. Selain itu Bapak Anies Baswedan, karena memang ide - ide beliau untuk sesuatu bisa menggerakkan orang lain untuk ikut serta.

Djendelo: Terakhir kak, harapan atau kesan untuk djendelo.com serta mungkin pesan bagi generasi muda Jambi?
Kak Bella: Untuk djendelo.com agar dapat menjaga konsistensinya, jangan punah dan berkembang lebih baik dari segi manajemen hingga ide - ide yang ditawarkan. Karena suatu kegiatan volunterism jika dikerjakan dengan serius dan konsisten dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama. Selain itu hadirnya djendelo juga bagus, karena memang Jambi butuh website khusus sebagai tambahan referensi yang dihadirkan oleh anak muda untuk anak muda. Supaya anak muda Jambi ikut tercerahkan, karena siapa tahu mulai dari hal yang kecil bermakna besar pada suatu hari dan mungkin saja tidak dari djendelo tapi dari pembaca djendelo.com. Sementara untuk generasi muda Jambi teruslah menjadi generasi yang cerdas dan open mind agar mampu menyikapi dan menjalani tujuan hidup yang lebih terarah ke depan.

Djendelo: Baik, terima kasih banyak atas waktunya kak, maaf atas khilaf dan kesalahan yang ada.
Kak Bella: Sama - sama terima kasih juga, sukses dan semangat terus untuk berkarya

Tim Djendelo bersama Kak Bella (keduadua dari kiri)

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar