Melirik Peradaban Suku Kubu di Jambi

Suku Anak Dalam [sumber: www.piramidnews.com]

Bagi masyarakat Jambi, kata “Kubu” sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Bahkan berdasarkan penuturan beberapa orang yang maniak terhadap kebudayaan, Jambi itu sangat khas dengan keberadaan Suku Kubu-nya. keduanya adalah suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Sebenarnya, Suku Kubu merupakan sapaan bagi Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Peradabannya sudah tidak lagi primitif dan mereka telah mengenal kebudayaan. Mereka tinggal secara nomaden dan mencari makan dengan berburu dan meramu. Dalam kesehariaannya, banyak dari mereka yang mengenakan koteka sebagai pakaiannya. Seiring dengan berkembangnya zaman, Suku Kubu ini sudah ada yang tinggal berbaur dengan masyarakat luar dan ada juga yang tinggal menetap di pondok-pondok yang disebut dengan Sesudungon. Beberapa anggota dari suku ini sudah memperoleh pendidikan namun masih ada pula yang menolak tenaga pengajar yang datang.

Suku Kubu menjadi aset dalam melestarikan hutan di Jambi. Kenapa? Karena bagi mereka, Pohon adalah bagian lain dari nyawa-nya. Disana, setiap satu orang mempunyai satu pohon, yang apabila pohon tersebut rusak maka pemiliknya akan jatuh sakit. Memang sih terkesan tidak masuk akal, tapi ya begitu lah mereka. Bahkan ketika kita berjalan di hutan di Bukit Duabelas, haram hukumnya untuk mematahkan sebatang ranting atau pun memetik sehelai daun.

Dalam tradisi Suku Kubu, pernikahan dan kematian seseorang diperingati dalam sebuah upacara adat yang disebut Besale. Upacara adat ini juga diadakan untuk mengobati orang yang sakit parah. Ketika kita berkunjung ke Suku Kubu, jangan memanggil mereka dengan sapaan “Kubu”. Karena mereka kurang berkenan dengan sebutan “Kubu” yang bermakna gaya hidup dekil, terasing, dan kurang bergaul dengan lingkungan luar. Mereka sangat senang dan merasa terhormat jika dipanggil “Sanak” yang bermakna saudara. Saat ini Pemerintah Daerah Jambi telah mengubah nama suku ini menjadi Suku Anak Dalam (SAD), bukan lagi Suku Kubu.

Referensi :
https://suku2bu.wordpress.com/about/      

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar