From Zero to Hero : Patria Prima

25 September 1994, Provinsi Jambi menjadi saksi lahirnya seorang bayi laki-laki prematur yang kini namanya sudah membahana ke pelosok negeri. Anak itu tak lain adalah Patria Prima Putra. Siapa sangka buah cinta dari Eva Lucida dan Alm. Abu Sucamah ini menjadi seorang tokoh inspiratif Jambi dalam usia yang masih belia.

Pemuda yang genap berusia 22 tahun ini duduk di semester 9 Fakultas Manajemen Universitas Jambi. Sebagai orang yang tak hobi bisnis, Ia sukses membesarkan nama “Jambiethnic” dan “Brownies Manten”. Layaknya remaja pada umumnya, Ia suka travelling, kuliner, dan bersantai untuk menghabiskan waktu. Bisnis baginya hanyalah kendaran yang membantu untuk mencapai impian sembari melakoni hobinya. Apa yang diraih oleh alumnus SMAN 11 Kota Jambi ini tidak datang dengan instan. Ia pernah berada di titik nadir kehidupannya saat sang ayah lebih dulu menghadap pemilik semesta ketika dia berusia 17 tahun. Kepergian ayahanda menorehkan luka yang amat dalam sekaligus merubah hidupnya 180 derajat. Sebagai anak sulung, Ia harus menggantikan posisi sang ayah menjadi tulang punggung. Beban yang berat ini harus Ia pikul agar Ibu dan adiknya dapat bertahan hidup.

Mulanya Ia yang masih duduk di bangku SMA berjualan bandrek di pinggir jalan dari jam 7 petang hingga dini hari. Bahkan ketika Ujian Nasional pun Ia masih harus berjualan bandrek demi mendapatkan uang sekitar 10 hingga 50 ribu rupiah. Namun sayang, usahanya tak berlangsung lama. Ia harus gulung tikar. Kemudian ia mencoba pindah ke bisnis clothing. Tanpa basic desain apapun, Ia merelakan siang malamnya untuk belajar corelDRAW secara otodidak. Banyak waktu dan tenaga yang ia korbankan untuk ini. Kendati berulang kali jatuh bangun, Ia tak menyerah dan patah semangat.

Semesta memang tidak pernah ingkar atas janjinya. Jerih payahnya selama ini satu demi satu mulai terbayar. Produknya banyak diminati dan berkembang hingga menjadi brand local “Jambiethnic” yang terkenal di seluruh penjuru Indonesia. Pencapaiannya di bisnis clothing tak membuatnya puas. Ia pun merambah bisnis kuliner dengan Brownies mantennya. Brownies Manten, oleh-oleh dari hati. Siapa yang tak tau tentang Brownies unik ini? Se-antero juga pasti sudah mengenal brownies ini. Patria Prima sebagai owner dari usaha ini benar-benar sangat kreatif dan unik dalam pemasarannya.
Cerita jatuh bangun Patria membuat hasil yang ia raih saat ini terasa manis. Cacian, hinaan, remehan, dan omongan orang yang menusuk di masa lalu kini terasa sama  seperti brownies, hitam namun terasa manis. Semua perjalanan hidupnya hingga kini ia tuturkan dalam novel berjudul Brownies.
Patria Prima bersama rekannya di Acara Kick Andy

Karena perjuanganya itu, Andi F. Noya tertarik untuk mengulik kisah hidup Patria dalam acara Big Bank Show di Metro TV. Saat ini, Patria Prima sebagai pebisnis muda, owner snack Brownies Manten, owner Snack Cokelat Mantan, Founder Jambiethnic dan sebagai juara 1 PMW 2014 sedang disibukkan dengan kegiatan pengisi seminar di berbagai wilayah Indonesia. Benar adanya bahwa bisnis baginya adalah kendaraannya untuk mencapai keinginannya, travelling.

Sebagai putra asli Jambi, ia berharap kepada generasi muda khususnya generasi emas Jambi ingat bahwa kita semua mempunyai tanggung jawab untuk membanggakan Jambi, tidak hanya dari bidang wirausaha atau bisnis, tetapi dari semua bidang. Teruslah berjuang, jangan minder untuk berkaya dan berkreativitas sesuai dengan passion masing-masing individu.  Terbukalah untuk bergaul dengan orang-orang hebat, siapapun  dan darimanapun itu. Karena dengan bergaul dengan orang hebat kita akan mempunyai obsesi yang lebih untuk menjadi bagian dari orang hebat tersebut. Jangan pernah lupa bahwa setiap orang sukses pernah jadi pemula seperti kita, jadi teruslah berjuang. Berjuanglah untuk selalu menjadi nomor satu di panggung nasional ataupun internasional. Buatlah Jambi sejajar atau bahkan lebih dari kota-kota lain di Indonesia.

Jatuh Bangun Jambiethnic

Selepas usaha bandrek yang berakhir dengan gulung tikar, perjuangan seorang patria Prima tak berhenti sampai disana, kerja kerasnya masih sangat panjang. Ia berinisiatif untuk membangun usaha dimana orang-orang di kota, provinsi, atau bahkan di negara yang berbeda juga bisa menggunakannya tetapi ia tetap tinggal di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Clothing Business. Tanpa basic desain apapun. Ia merelakan siang malamnya untuk belajar corelDRAW secara otodidak. Hasil desail pakaiannya dijual di banyak tempat salah satunya di bandara. Ia juga membawa produknya ini ke salah satu pameran di Jakarta, masuk dari satu distro ke distro lainnya dengan harapan produknya bisa dijual disana. Ia juga selalu melihat peluang untuk ditukar dengan pundi - pundi emas. Dan alhasil, semesta tidak pernah ingkar atas janjinya. Usaha jatuh bangunnya Patria Prima satu demi satu terbayar. Produk hasil jerih payahnya dari nol kini banyak diminati dan berkembang hingga menjadi brand local “Jambiethnic” yang terkenal hingga saat ini di seluruh penjuru Indonesia.

Patria Prima juga merupakan konseptor kreatif dengan sistem pemasaran yang sangat unik. Pengalaman yang mengajarinya banyak hal, menjadi guru terbaik dalam perjalanan bisnisnya. Jakarta, Ibukota Indonesia ini juga telah mengajarinya banyak tentang bisnis. Pernah suatu ketika, ia melalang buana ke Jakarta dengan modal seadanya untuk ikut suatu perkumpulan wirausahawan. Ia membawa brosur yang jumlahnya ribuan lembar untuk disebar ke masyarakat metropolitan dengan harapan pembelian akan produk clothing-nya bisa meningkat. Sayangnya, tak ada 1 pun pembelian dari hasil penyebaran brosurnya. Dari situlah ia sadar bahwa marketing itu harus punya target. Atas bantuan teman-teman bisnisnya jugalah, ia belajar tentang internet marketing yang dinilai lebih efektif ketimbang menyebar berekseplar-eksemplar brosur. Internet marketing inilah yang kemudian ia terapkan di semua bisnis yang ia jalani.
Usaha Kreatif Brownies Manten
Karirnya tidak hanya jaya dengan usaha clothing-nya saja. Ia bersama dengan rekan - rekan bisnis ISC (Indonesia Sharing Club) ingin mengekspansi usaha dengan membeli suatu usaha bisnis brownies di Bali. Tapi, ternyata takdir tak berkata demikian. Usaha browies itu sudah lebih dulu dibeli oleh pengusaha lain. Dengan sifat keras kepala, ngeyel, nekad, dan pantang mundurnya, Ia tetap ingin mempunyai bisnis kuliner. Bersama dengan rekannya, Awalinda, ia membangun bisnis kuliner dari nol. Brownies Manten, Oleh-oleh dari hati. Siapa yang tak tau tentang Brownies unik ini? Se-antero juga pasti sudah mengenal brownies ini. Usaha kuliner yang sangat tenar se-jagad raya ini ia dirikan tepat tanggal 18 September 2014 silam.

Awalinda dengan pengalaman usaha softcake-nya mengambil alih bagian produksi Brownies Manten ini sedangkan Patria Prima yang pakar dan kreatif di bidang manajemen ini mengambil alih marketing dan konseptor. Pemilihan diksi yang tepat untuk nama usahanya mampu menaikkan nilai jual browniesnya serta sistem pemasaran yang tidak biasa dan kreatif juga menjadi pasak bisnisnya. Semua elemen dalam usaha Brownies Manten ini, seperti pembeli, reseller dan juga distributor diberikan nama kesayangan, para pembeli dalam bisnis Brownis Manten disapa dengan ‘calon mantu’, distributor sebagai ‘KUA’ dan reseller sebagai ‘Penghulu’. Penghulu? Ya, perantara antara calon mantu aka pembeli dan Brownies Manten sendiri. Unik kan ya.

Brownies Manten ini tidak hanya unik pada nama dan  sistem pemasarannya loh. Brownies manten ini juga dinilai unik dari segi esensi, menu, dan kemasannya. Ini  bukan brownies sembarang brownies yang tekturnya basah dan bantet. Brownies Manten ini tersaji seperti cemilan renyah yang kering, lembut, dan lumer di mulut. So yummy .... Brownies Manten ini dikemas dalam kemasan berwarna coklat yang membuatnya terlihat elegan. Di bagian depan kemasan ini, ada ruang kosong bentuk hati yang dikhususkan bagi calon mantu yang ingin menuliskan isi hati nya untuk seseorang. Nah inilah akar dari esensi Brownies Manten, yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan kasih sayang kepada orang terkasih sang calon mantu.

Brownies Manten ini dipasarkan dengan cara yang berbeda dari makanan biasanya. Sistem pemasaran Brownies Manten ini yaitu melalui aplikasi yang bisa diinstal di Android atau IOS para calon pembeli. Sistem yang diterapkan ialah sistem Pre-Order. Calon mantu yang hendak membeli brownies manten ini harus memesan ke penghulu terlebih dahulu, dan kemudian penghulu akan memberikan pesanan ke distributor.
Novel Brownies, Tampak Hitam Namun Terasa Manis
Menulis bukanlah hobinya. Namun, mengabadikan kisahnya punya bagian tersendiri dalam novelnya yang berjudul Brownies, tampak hitam namun terasa manis. Kisah hidup seorang lelaki yang berjuang tanpa seorang ayah, romantisme dan perjuangan cinta dalam meraih restu orangtua, jatuh bangun perjuangan bisnisnya, semua ia tumpahkan dalam novel Brownies ini. Patria Prima, tokoh inspiratif Jambi yang berhasil memperoleh 1M pertamanya diusia belasan tahun. Patria Prima benar-benar telah membuktikan bahwa dia bisa, From Zero to Hero.

“Ini kisah inspiratif seorang anak muda yang dulunya dianggap tidak punya kemampuan apa-apa sekarang membuktikan dirinya mampu bangkit berjuang dan membanggakan keluarganya di jalur wirausaha.” – Andy F. Noya
Share on Google Plus